SAKLAR
PEMISAH
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
: KELOMPOK II
BINNARO HUTAHAEAN
IVAN DANIEL PASARIBU
JEKSON PASARIBU
SAPUTRA LUMBAN BATU
JASELTON
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
Disconnection Switch
(Saklar Pemisah)
1. PENDAHULUAN
Disconnecting Switch, merupakan alat
pemutus rangkaian yang dioperasikan secara manual, karena waktu pemutusan terjadi sangat subyektif,
tergantung pada subyek operatornya. Hal ini
merupakan alasan utama, mengapa Disconnecting Switch tidak boleh
dioperasikan pada saat rangkaian dalam keadaan dilalui arus beban.
Disconnencting switch adalah saklar pemutus
yang didesain tidak bias terbuka pada saat arus beban yang melewatinya masih ada. Biasanya disconnencting switch dipasang untuk mengisolasi peralatan –
perlatan yang mungkin tersupply daya besar.
Disconnencting switch biasanya dilengkapi dengan
peringatan visual untuk keamanan para pekerja, dengan kata
lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus
beban yang mengalir maka visual
sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan
sebaliknya.
Disconnencting switch harus benar - benar
tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal – hal tesebut akan membahayakan
operator. Tugas utama alat ini umumnya digunakan
untuk memutus rangkaian dalam rangka perbaikan atau pemeliharaan. Saklar pemisah merupakan
suatu peralatan yang merupakan pasangan circuit
breaker. Fungsi saklar pemisah yaitu memisahkan suatu
bagian beban dari sumbernya pada keadaan tidak
berarus, sehingga dapat dilihat atau dipisahkan dengan
pasti bagian yang hidup dengan bagian yang tidak. Hubungan
rangkaian pemutus daya dan saklar pemisah adalah
menempatkan pemutus daya diantara dua buah saklar
pemisah.
Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti terminal (
buses ) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk
memisahkan kelompok kelompok feeder dengan tujuan
maintenance atau pengetesan. Untuk perbaikan
disconnecting switch dilakukan pengetesan
fisik dari kerusakan,membersihkan kontak - kontaknya, juga memberikan pelumas pada as dari lengan ( pisau ) pengubungnya. Pada maintenance peralatan –
peralatan pada gardu induk biasanya antara beban dan
sumber daya dari gardu induk diputus oleh
Disconnecting switch. Hal ini untuk menjaga keamanan dari
para pekerja yang melaksanakan perbaikan atau perawatan. Karena difungsikan untuk memisahkan bagian yang bertegangan dan tidak maka
disconnecting switch ini pada sisi yang tidak bertegangan
dipasang grounding yang berguna untuk membuang sisa energi ( kapasitansi ) yang tersimpan pada konduktor, sistem
grounding dan close dari disconnecting switch ini saling
interlocking. Hal
ini
untuk menghindari short circuit.
Selain itu disconnecting switch tidak
didiesain sebagai pemutus tegangan seperti CB-CB yang
terdapat pada panel atau gardu induk, oleh karena
itu diconnecting switch harus dilengkapi dengan
pemutus beban, dan bekerjanya dengan urutan tertentu yaitu pembukaan saklar pemisah selalu didahului
oleh pembukaan pemutus daya dan menutupnya
pemutus daya sesudah saklar pemisah ditutup. Kerja dari disconnecting switch pun harus setelah CB benar –benar open atau tidak ada
daya yang mengalir ke disconnecting switch, atau dapat dikatakan kerja dari disconnecting switch dan circuit
breaker adalah interlocking
juga. Pemisah atau disconnecting switch
digunakan untuk menjamin keamanan para pekerja pada saat melakukan pekerjaan yang menyangkut tegangan
listrik, dan juga memberikan efisiensi
karena harganya yang lebih murah dibandingkan harga
circuit breaker. Beberapa fungsi dari saklar pemisah
atau disconnecting switch adalah :
Untuk
mengisolir pemutus daya pada saat dilakukan pemeliharaan
pemutus daya.
Sebagai
komponen simpangan (bypassing) dari pemutus
data guna menjamin kontinuitas penyaluran daya pada
saat dilakukan pemeliharaan pemutus daya.
Untuk
memutuskan dan menghubungkan rel daya dan transformator
daya dalam keadaan tanpa beban
Sistem
Kerja Disconnection switch
Gambar
Lokasi
penempatan saklar pemisah
Dari gambar diatas , dapat ditunjukkan
peranan saklar pemisah dalam perawatan peralatan sistem
tenaga listrik. Jika pemutus daya circuit breaker (CB1) hendak dirawat , maka kedua saklar pemisah DS1 dan DS2 harus
dibuka agar CB1 benar benaar bebas dari tegangan tinggi
, baik yang berasal dari sumber
maupun yang berasal dari induksi muatan pada
kawat transmisi. Sebenarnya tegangan pada CB1 dapat ditiadakan dengan membuka CB2 dan DS2 , tetapi kawaat
transmisi dapat bertegangan karena adanya induksi
muatan yang diakibatkan awan bermuatan disekitarnya
atau karena sambaran petir . oleh karena itu, agar CB1
benar – benar bebas dari tegangan , maka CB1 harus
dipisahkan dari jaringan. Hal ini dapat dilakukan
dengan membuka DS1 dan DS2 serta membumikan terminal
jaringan dengan saklar pembumian.
2.Interlock
Saklar Pemisah
Kesalahan operasi saklar pemisah
(disconnect switch)dapat menimblkan kerusakan pada peralatan sistem lainnya,
sehingga biaya pemeliharaan bertambah. Untuk mencegah kesalahan operasi , dibuat interlock antara
saklar pemisahdengan pemutus daya dan antara saklar pemisah dengan saklar pembumian.
Skema pemasangan saklar pemisah
Keterangan
: SP = Saklar Pemutus
PD = Pemutus Daya
SB = Saklar Bumi
Gambar
Jaringan keluaran suatu sistem
Untuk
sistem seperti pada gambar diatas , interlock harus
memenuhi syarat – syarat di bawah ini :
·
Saklar
pemisah (SP) tidak dapat ditutup sebelum pemutus
daya (PD) terkunci pada posisi terbuka.
·
Saklar
Pembumian (SB) dapat ditutup hanya saat saklar
pemisah terkunci pada posisi terbuka dan tidak ada
busur api
·
Saklar
Pemisah (SP) dapat ditutup hanya saat pemutus daya
dan saklar pembumian dalam keadaan terbuka.
·
Pemutus
daya hanya dapat ditutup setelah semua saklar
pemisah terkunci dalam posisi tertutup atau dalam
posisi terbuka.
3. Konstruksi
Saklar Pemisah
Dilihat dari jumlah kutubnya , saklar
pemisah dibagi atas dua jenis , yaitu saklar pemisah kutub
tunggal dan saklar pemisah tiga kutub. Berdasakan pemasangannya dibagi
atas dua jenis :
Tiga
isolator pendukung , pendukung tengah berputar
,pemisah ganda
Dua
isolator pendukung, pemisah tunggal
Gambar
dari kedua saklar pemisah di atas ditunjukkan pada gambar dibawah ini
PMS
dua isolator pemisah tunggal
PMS
tiga isolator pemisah ganda Saklar
Saklar pemisah di atas mempunyai dua
saklar, yaitu saklar utama dan saklar pembumian. Dalam
prakteknya , setelah saklar utama dibuka ,saklar
pembumian ditutup.
Kedua saklar ini mempunyai hubungan
interlock, sehingga saklar pembumian dapat ditutup
setelah saklar utama terbuka dan saklar utama tidak
dapat ditutup sebelum saklar pembumian dibuka.
Pengoperasian saklar dapat dilakukan dengan
manual atau dengan peralatan elektro – mekanik.
Jika dioperasikan dengan elektro – mekanik maka
pengoperasian dapat dilakukan di lokasi pemasangannya
atau dari ruang control. Saklar pemisah juga dilengkapi dengan
kontak bantu untuk keperluan indikasi posisi dari kontak. Jika kekuatan dielektrik antara fasa dengan fasa dan
antara terminal dengan terminal pada kutub yang
sama lebih tinggi daripada kekuatan dielektrik
ketanah , maka saklar pemisah dilengkapi
dengan sela pelindung.
4.Data pengenal saklar pemisah
Saklar pemisah dapat dibuat berkutub tunggal
atau berkutub tiga dan ditandai dengan halhal dibawah ini:
a.
Tegangan
b.
Tingkat isolasi
c.
Frekuensi
d.
Arus normal
e.
Arus hubung singkat maksimum
f.
Tekanan
g.
Tegangan untuk peralatan kontrol dan indikator
Tanda-tanda pengenal
diats tergantung pada standart yang di anut dan menurut standart DIN VDE 0670 adalah sebagai berikut
Tegangan pengenal suatu
saklar pemisah ditetapkan sama dengan tegangan sistem tertinggi antara laian
adalah 3,6, 7,2, 12, 17,5, 24, 36, 52, 72,5, 100, 123, 145, 170, 245, 300, 362, 420, 525, dan 765 kv.
Tabel .Pengenal tingkat isolasi saklar pemisah
Tegangan pengenal kv
|
Ketahanan tegangan ac 50 Hz 1 menit
|
Ketahanan tegangan impuls
Standart 1,2/50 uS
|
||
Ketanah dan
Antar kutub
|
Antara titk
Yang dipisahkan
|
Ketanah dan antar kutub
|
Antara titik yang dipisahkan
|
|
3,6
|
10
|
12
|
20/40*
|
23/46*
|
7,2
|
20
|
23
|
40/60*
|
46/70*
|
12
|
28
|
32
|
60/75*
|
70/80*
|
24
|
50
|
60
|
95/125*
|
110/140*
|
36
|
70
|
80
|
145/170*
|
165/195*
|
72,5
|
140
|
160
|
325
|
275
|
145
|
185
|
210
|
450
|
520
|
245
|
360
|
415
|
850
|
950
|
Arus pengenal standar saklar pemisah yang
ditemui saat ini antara lain adalah :
200,400,630,800,1250,1600,2000,2500,3150,4000,5000,6300
A.Arus hubung singkat maksimum adalah arus hubung singkat tertinggi yang dapat
dipikul saklar pemisah selama 1 detik. Menurut standar yang ada besarnya adalah
: 8,10,12,5, 16, 20, 25, 31,5, 40, 50, 63, 100 kA.
5.Pengujian saklar pemisah
Pengujian saklar pemisah ada dua macam ,yaitu
uji jenis dan uji rutin.
Uji jenis terdiri dari atas :
a.
Pengujian tegangan tinggi impuls
b.
Pengujian tegangan tinggi ac
c.
Pengujian perangkat kontrol
d.
Pengujian temperatur
e.
Pengukuran tahanan kontak
f.
Pengujian hubung singkat
g.
Pengujian saklar pembumian
h.
Uji pengoperasian
i.
Pengujian ketahanan mekanik
Sedang uji rutin
terdiri atas:
a. Pengujian tegangan tinggi
ac
b. Pengujian perangkat
kontrol
c. Pengujian temperatur
d. Pengukuran tahanan
kontak
Prosedur dan tegangan pengujian harus mengacu pada standar pengujian yang
dianut.
6. spesifikasi
saklar pemisah
Dalam setiap pembelian
saklar pemisah, perlu diberikan keterangan mengenai hal-hal di bawah ini :
a.
Tegangan dan frekensi nominal sistem, dan sistem
pembumian
b.
Keadaan lingkungan yang menyangkut : temperatur,
ketinggian, kelembapan, polusi, dan keadaan khusus lainnya
c.
Jenis pasangan : pasangan luar atau pasangan dalam dan
batas dimensi
d.
Jenis isolasi yang diinginkan
e.
Informasi pengenal tegangan , frekuensi, arus normal,
jumlah kutub, dan waktu maksimum arus hubung singkat.
f.
Informasi yang berhubungan dengan konstruksi antara lain
:
1. Pengoperasian
2. Tata letak pemasangan
3. Jarak antar fasa
4. Ruang untuk operator
5. Sela pelindung
6. Interlock
7. Jumlah dan jenis
kontak bantu
Pembelli setidak-tidaknya
memproleh spesifikasi serta gambar gambar teknis yang rinci tentang hal-hal dibawah
ini:
a. Pengenal :
1. Jumlah kutub
2. Jumlah posisi kontak
3. Teganngan
4. Arus normal
5. Frekuensi
6. Arus hubung singkat
maksimum
b. Sertifikat dan laporan
hasil pengujian
c. Persyaratan konstruksi
meliputi :
1. Jumlah pemisah
perkutub
2. Jarak pemisah perkutub
3. Jenis kontak
4. Pasangan luar atau
pasangan dalam
5. Media pemisah kontak
6. Jarak bebas kutub dan
antar bagian-bagian yang berbeda tegangan
7. Jumlah tanki
8. Jenis dan prosedur
pengoperasian
9. Tegangan catu daya
untuk peralatan bantu
10. Daya untuk
pengoperasian
11. Jumlah(volume) dan
tekanan udara atau minyak yang dibutuhkan untuk pengoperasiannya
d. Waktu pengoperasian
membuka dan menutup
Cara
Pemasangan Disconnecting Switch
Sukar atau mudahnya pemeliharaan ditentukan
oleh metode penempatannya.
Sebaiknya saklar pemisah diletakkan pada tempat yang aman dan mudah dicapai guna pemeliharaan. Untuk mengamankan
operator sewaktu
dilakukan
pemeliharaan peralatan, maka saklar pemisah dilengkapi
dengan saklar pentanahan (earthing switch). Saklar
pentanahan dipasang antara bagian yang bertegangan
dari saklar pemisah dengan konduktor yang
ditanahkan. Saklar pentanahan dapat ditutup hanya jika
saklar pemisah telah dibuka. Untuk menjamin hal
tersebut maka saklar pemisah dengan saklar pentanahan
dipasang saling mengunci (interlock). Meskipun
Disconnecting Switch tidak dimaksudkan
untuk memutuskan arus beban nominal maupun arus
hubung singkat akan tetapi memenuhi persyaratan
tertentu.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi :
·
Mempunyai
kapasitas arus nominal 15% diatas arus beban penuh.
·
Harus
sanggup menahan tegangan nominal hingga tegangan 10% diatas gangguan nominal.
·
Dalam
keadaan tertutup harus mampu menahan momentary current pada waktu terjadi hubung singkat.
·
Dapat menahan timbulnya beban termis dan gaya elektrodinamis yang timbul pada saat
terjadinya gangguan hubung singkat.
Kesimpulan.
·
Disconnecting
switch digunakan untuk mengamankan sistem pada saat tidak
berbeban.
·
Disconnecting
switch bukan merupakan pengaman sistem.
·
Disconnecting
switch hanya akan membuka pada saat CB
benar – benar terbuka.
·
Disconnecting
switch dilengkapi dengan Grounding untuk
membuang sisa energi listrik pada penghantar.
·
Disconnecting
switch mempunyai sistem interlock dengan
grounding.
·
Parameter –
parameter yang diperlukan lebih didasarkan
pada kekuatan DS untuk menahan arus dan
tegangan pada saat terbuka dan menyalurkan arus dan
tegangan dengan baik pada saat berbeban.
Daftar Pustaka
L bonggas Tobing.2003.” Peralatan Tegangan Tinggi ”.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Library.gunadarma.ac.id
ga guna anjing
BalasHapus